Showing posts with label poem. Show all posts
Showing posts with label poem. Show all posts

Saturday, January 23, 2010

Singel 425

Hampir tumbang
Semangat pun sempat tergoyang

Keluh bercampur peluh di ruang perpustakaan
Empat minggu sudah ku bergelut dengan tumpukan kertas berkalimat panjang yang kadang tak tentu tujuan


Terus tatap susunan kata di layar, tak ada yang keluar
Terus coba tuliskan hasil pemikiran, belum juga terselesaikan

Biar dulu ku bertahan sampai ke penghabisan
Walau dengan sisa-sisa asa yang ada

Ingin lekas ku isi kembali jiwa ini dengan daya juang
Jakarta, aku pulang

Friday, January 22, 2010

Sepertinya

Menurut ku kamu orang yang menyenangkan
Cerdas, ringan, namun berkesan

Tapi sepertinya aku masih harus menunggu
Karena ku masih melihat wajahmu di halaman facebook mantan pacarmu

Monday, January 18, 2010

Harusnya

saat kau mulai tanyakan arti hidup dengan status-statusmu
aku pun mulai maknai eksistensi hidupku dengan studi ku

harusnya kita bertukar kata
berbagi cerita

entah sugesti atau realita
tapi tampaknya memang belum waktunya

Wednesday, October 28, 2009

Biarkan Aku Berlari

jangan tunggu aku
aku akan tetap melaju

mau gapai mimpi ?
sekarang saatnya
dua puluh masih belum hari ini
ini dia, masa muda

biarkan, jangan batasi
tetap akan aku lewati, pasti

masih banyak yang ingin kucapai
tidak pun sedikit yang ingin kugapai
biarkan aku terbang
selagi masih ada ruang

tak ada batas tuk bermimpi
ini hanya soal keteguhan hati

jaga api itu agar tetap menyala
terus membara di jiwa seorang muda
aku akan pulang,
tapi belum sekarang.

--
dengan bara menyala tuk gapai asa,

Arif Nindito.

Friday, September 4, 2009

Puisi Malam Ini

Malam ini Amsterdam hujan lebat
Suhu langsung berhianat turun tak bersahabat
Menggigil di tepi jalan negeri rantau
Ibu, aku rindu.

14 Ramadhan 1430 H / September 4th 2009.
Damrak, Amsterdam Centrum.

--
Atas nama angin dingin laut utara,

Arif Nindito